Nintendo secara resmi menggugat perusahaan teknologi Genki atas dugaan pelanggaran hak cipta dan penggunaan merek dagang tanpa izin terkait konsol Nintendo Switch 2 yang belum dirilis.
Jika pengadilan memutuskan mendukung Nintendo, maka Genki diwajibkan untuk menghancurkan semua produk terkait Nintendo Switch dan Switch 2, serta menghentikan seluruh penggunaan merek dagang Nintendo di masa mendatang.
Masalah bermula ketika CEO Genki, Edward Tsai, secara terbuka menampilkan mockup berbasis 3D printing dari konsol Switch 2 kepada para jurnalis. Ia mengklaim bahwa desain tersebut dibuat berdasarkan akses langsung ke perangkat asli atau data dari Switch 2. Nintendo membantah keras klaim ini dan menyatakan tidak pernah memberikan akses atau otorisasi apapun kepada Genki.
Di ajang teknologi CES, Genki bahkan menampilkan video render Switch 2 yang belum diumumkan secara resmi, lengkap dengan logo dan elemen visual milik Nintendo. Ini dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap hak kekayaan intelektual milik Nintendo.
Nintendo juga menyoroti tindakan Genki yang disebut sengaja memanfaatkan momen Direct resmi Nintendo dengan mengadakan acara serupa bertajuk Genki Direct pada 1 April 2025—sehari sebelum presentasi besar Nintendo. Genki bahkan mengirimkan email massal dan mempromosikan acaranya melalui media sosial dengan kesan seolah-olah berkaitan langsung dengan peluncuran Switch 2.
Dalam pernyataannya, pengacara Nintendo menjelaskan bahwa Genki "telah membingungkan konsumen" dan "memberikan klaim yang tidak konsisten" soal akses serta kompatibilitas produknya. “Kesesuaian produk Genki dengan Switch 2 tidak mungkin dijamin tanpa akses ilegal dan tidak sah ke konsol tersebut,” tegas pihak Nintendo.
Gugatan ini bukan hanya menyoroti pelanggaran teknis, tetapi juga menegaskan bahwa tindakan Genki telah menimbulkan kebingungan besar di kalangan publik dan media. Banyak yang salah mengira bahwa Genki adalah mitra resmi Nintendo atau memiliki akses eksklusif terhadap Switch 2, padahal kenyataannya tidak demikian.
0 Comments